![]() |
Ilustrasi: Istimewa/net. |
Dibandingkan para suami, kaum istri lebih rentan kehilangan gairah seksual atau bercinta karena faktor fisik maupun psikis, seperti faktor setelah melahirkan dan menopause. Tak hanya wanita paruh baya, wanita muda pun rentan mengalami masalah penurunan gairah seksual. Lalu bagaimana meningkatkan kembali gairah seksual yang mulai padam?
Penurunan gairah seksual ataupun kehilangan gairah seksual yang dialami oleh pihak isteri boleh jadi dianggap sebagai masalah biasa dalam rumah tangga. Jika masalah penurunan gairah seksual ini dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan maka bisa berujung pada frigiditas. Frigiditas adalah gangguan gairah atau dorongan seksual yang dialami seorang wanita sehingga membuatnya sulit menikmati hubungan intim.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan di Inggris, Eropa dan Amerika baru-baru ini yang melibatkan ribuan isteri dari segala usia menunjukkan bahwa 50 persen dari sampel penelitian tersebut positif menderita kehilangan gairah seksual. Karena dianggap sebagai masalah biasa, maka mayoritas dari para isteri yang positif menderita gangguan gairah seksual tersebut memilih untuk tidak melakukan penanganan. Tanpa penanganan, penurunan gairah seksual membuat 5 persen dari para isteri tersebut positif bermasalah dengan frigiditas.
Kondisi setelah melahirkan, menopause, stres, anak-anak, masalah asmara, pengobatan fisik atau ketidakmampuan fisik serta rasa sakit menjadi penyebab penurunan gairah para isteri. Menurut beberapa pakar, penurunan gairah seksual yang dihadapi oleh kaum wanita disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor fisik dan psikologis.
Penurunan gairah yang disebabkan oleh faktor fisik biasanya disebabkan oleh penyakit yang diderita seperti penyakit darah tinggi, diabetes, obesitas, hipertensi, kanker, penyakit jantung dan rendahnya kadar hormon testoteron di dalam tubuh. Obat-obatan yang dikonsumsi, teknik pengobatan medis yang dijalani, penggunaan suplemen dan pascaoperasi juga diduga kuat menjadi penyebab gairah seks yang menurun. Tak hanya itu, penurunan gairah seksual juga bisa terjadi karena hal-hal kecil seperti faktor kelelahan mengasuh anak.
Di luar itu, penurunan gairah seksual juga bisa disebabkan oleh faktor kelahiran dan masa menyusui. Hal ini terjadi, karena pada masa-masa tersebut tingkat hormon seks pada wanita atau estrogen juga menurun. Ketidakseimbangan hormon juga berkontribusi pada berkurangnya libido. Begitu pula dengan menopause atau premenopause pun bisa menjadi penyebab penurunan gairah seksual. Pasalnya, pada masa tersebut vagina menjadi kering sehingga membuat mereka kurang bergairah untuk melakukan hubungan intim. Sementara untuk faktor psikologis disebabkan oleh hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan masalah seksual seperti trauma karena pertengkaran dengan suami, serta faktor ekonomi
Penurunan gairah seksual ataupun kehilangan gairah seksual yang dialami oleh pihak isteri boleh jadi dianggap sebagai masalah biasa dalam rumah tangga. Jika masalah penurunan gairah seksual ini dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan maka bisa berujung pada frigiditas. Frigiditas adalah gangguan gairah atau dorongan seksual yang dialami seorang wanita sehingga membuatnya sulit menikmati hubungan intim.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan di Inggris, Eropa dan Amerika baru-baru ini yang melibatkan ribuan isteri dari segala usia menunjukkan bahwa 50 persen dari sampel penelitian tersebut positif menderita kehilangan gairah seksual. Karena dianggap sebagai masalah biasa, maka mayoritas dari para isteri yang positif menderita gangguan gairah seksual tersebut memilih untuk tidak melakukan penanganan. Tanpa penanganan, penurunan gairah seksual membuat 5 persen dari para isteri tersebut positif bermasalah dengan frigiditas.
Kondisi setelah melahirkan, menopause, stres, anak-anak, masalah asmara, pengobatan fisik atau ketidakmampuan fisik serta rasa sakit menjadi penyebab penurunan gairah para isteri. Menurut beberapa pakar, penurunan gairah seksual yang dihadapi oleh kaum wanita disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor fisik dan psikologis.
Penurunan gairah yang disebabkan oleh faktor fisik biasanya disebabkan oleh penyakit yang diderita seperti penyakit darah tinggi, diabetes, obesitas, hipertensi, kanker, penyakit jantung dan rendahnya kadar hormon testoteron di dalam tubuh. Obat-obatan yang dikonsumsi, teknik pengobatan medis yang dijalani, penggunaan suplemen dan pascaoperasi juga diduga kuat menjadi penyebab gairah seks yang menurun. Tak hanya itu, penurunan gairah seksual juga bisa terjadi karena hal-hal kecil seperti faktor kelelahan mengasuh anak.
Di luar itu, penurunan gairah seksual juga bisa disebabkan oleh faktor kelahiran dan masa menyusui. Hal ini terjadi, karena pada masa-masa tersebut tingkat hormon seks pada wanita atau estrogen juga menurun. Ketidakseimbangan hormon juga berkontribusi pada berkurangnya libido. Begitu pula dengan menopause atau premenopause pun bisa menjadi penyebab penurunan gairah seksual. Pasalnya, pada masa tersebut vagina menjadi kering sehingga membuat mereka kurang bergairah untuk melakukan hubungan intim. Sementara untuk faktor psikologis disebabkan oleh hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan masalah seksual seperti trauma karena pertengkaran dengan suami, serta faktor ekonomi
di tulis oleh: Diah | Twitter: @iriantidiah
■ Moderator : Sering Buka | Semua Bisa Menulis Apa Saja
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi seringbuka.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
seringbuka.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.