Sudah sejak bangku Sekolah, ia
sudah mengenal sebuah bentuk organisasi terkecil seperti menjadi ketua kelas
pada saat itu, yang akhirnya membawanya hingga saat ini dipanggil dengan
sebutan “Pak Ketu”. Di SMP ia menjadi ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) hingga membawa sekolahnya juara umum ke III, selain di OSIS aktif di
organisasi Palang Merah Remaja (PMR) dan Olahraga seperti beladiri dan
sebagainya. Kemudian pada saat masuk SMA ia pun menjadi ketua kajian Ilmiah
remaja, salah satunya kajian ilmiah di bidang mata pelajaran matematika.
Begitupun ketika duduk di bangku perkuliahan ia menjadi Ketua Umum Himpunan
Mahasiswa.
Abang-None Jakarta. kesibukannya di organisasi intra sekolah atau
ekstra kulikuler, ia sempat mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Guruh Soekarno
Putra, yaitu pagelaran gabungan tiga sekolah yang berbeda, yaitu SMA 6 Jakarta,
SMA 9 Jakarta, dan SMA 11 Jakarta (yang keduanya sekarang menjadi SMA 70) di
mana yang mengikuti pagelaran tersebut merupakan siswa yang dikenal suka
berkelahi. Tak sedikit kegiatan positif seorang Hendy, waktu-waktu SMA dengan
kesibukan belajar dan berorganisasi, diperkuliahan pun ia masih sempat menjadi
seorang peragawan dan model yang akhirnya memanangi kontes abang-none Jakarta
tahun 1986-1987. Berawal dari sana dunia model foto ditekuni oleh suami dari
Endang Tarot ini.
Setelah menang kontes abang-none
Jakarta, Ia langsung ditawari iklan rokok Bentoel. Iklan lainnya kemudian mengikuti
seperti Garuda, Pakaian Chiki, Bank, Hotel, dan lain sebagainya. Diakui oleh Hendy,
iklan yang dilarang orang tuanya hanya satu, yaitu iklan untuk celana dalam.
Iklan berhasil dengan baik,
Seorang ahli metafisika ini kemudian merambah duania acting dalam sebuah film
garapan Bobi Sandi. Ia bermain berasama Meriam Belina. Sayangnya hal itu tidak
berlangsung lama karena mendapat larangan dari sang ibu. Pasalnya, pendidikan
merupakan hal penting dan dikorbankan begitu saja karena film.
Kuliah dengan Biaya Sendiri.
Sejak umur 6 tahun, Hendy Prasetya Sugiarto sudah ditinggal sang ayah. Selain
seorang ibu yang hebat dengan segala kemampuannya mendisgn pakaian, membuat
konveksi pakaian sang ibu berhasil menyekolahkan enam orang anaknya, Hendy
mengaku pamannya ikut membantu biaya pendidikan ketika itu.
Dengan kemandiriannya yang tekun,
Kepala Rumah tangga satu ini mencari beasiswa untuk dapat terus melanjutkan
pendidikannya diperkuliahan yang akhirnya berhasil diterima di Industri Pesawat
Terbang yang kala itu merupakan industri strategis Indonesia, yang akirnya pun
membawanya ke Belanda.
Ketika menjadi perwakilan untuk
melajutkan studi di Belanda, ia sempat bertemu dengan mantan Presiden RI, B.J.
Habibie. Pasalnya Habibie saat itu memang mendampingi semua peserta perwakilan
yang dikirim ke Belanda. "sekolahnya cepet ya? Waktu itu saya lebih cepet,
lho." Ujarnya menirukan habibie. "Iyalah bapak lebih pinter."
ceritanya bercanda kepada serbu ketika Lulus dari Belanda waktu itu
Setelah lulus dari belanda, ia
mendapatkan ikatan dinas dengan industri pesawat terbang, saya ditempatkan di Australia
yang kemudian akan ditempatkan di Amerika atau Eropa. Karena Indonesia membuka
cabang di Alabama di Amerika, untuk N250 waktu itu. Atau di Eropa di Jerman.
Pasalnya itulah tujuan ia dikirim ke Belanda.
1995-1996 ia pulang dari Australia.
Tahun 1997-1998 Indonesia krisis ekonomi. Semua bantuan di stop, IMF tanda
tangan waktu itu dengan 50 perjanjian termasuk perusahaan dimana Hendy bekerja,
IPTN. Dana untuk IPTN saat itu di stop. Padahal waktu itu IPTN sedang
mengembangkan pesawat yang akan dibeli oleh Australia. 18 pesawat untuk militer
transport pada waktu itu. Nilainya 400 juta dolar. Bukan hanya itu CN235
Phoenix. Phoenix itu pilihannya Australia untuk nama pesawat yang dipilih ketika
itu. Phoenix CN235-330 merupakan pesawat dengan mesin baru, standar NATO, bahkan
yang lainnya termasuk N250 termasuk N2130 sekelas Boeing dan Airbus itu, distop
itu semua. Cerita Hendy, N250 diluncurkan pada tahun 1995, itu design by Indonesia, production by Indonesia, Comersial by Indonesia, 100 persen Indonesia.
Tahun 2000 ia memutuskan untuk
resign dari IPTN dimana pada waktu itu pula Habibie tak lagi memegang kendali
di IPTN. Hendy kemudian masuk di dunia swasta, di keuangan, suplai pertamina,
batu bara, perkapalan, dan lain sebagainya.
Berpolitik. Diakuinya, ia sama
sekali tak tertarik dengan dunia poltik. Namun dengan dorongan, teman, sahabat
membuatnya mencoba untuk menggeluti dunia hitam-putih ini. Tepatnya pada awal
2013, laki-laki yang diminta untuk gabung disebuah perusahaan pesawat terbang
miliki Ilham Habibie ini masuk Partai Amanat Nasional (PAN).
Setelah resmi masuk partai berlogo
matahari putih itu, di DPP PAN ia menempati posisi di badan perkaderan PAN.
Diakuinya, Pada hakekatnya semua partai sama. Selain itu, factor yang membuatnya
memilih PAN adalah seorang pemimpinnya, kemudian idiologi partai PAN. Dari
pandangannya PAN merupakan partai nasionalis, “Tidak terlalu agamais walau di
dalamnya ada yg sangat agamais. Non muslim juga masuk,” ujarnya.
Walau belum lama di PAN, ia
kemudian diminta untuk menjadi calon legislatif dapil Banten. Sayangnya, karena
sakit ia tak dapat melanjutkan program yang sudah dibuat jauh-jauh hari. Sejak
menyanggupi untuk menjadi caleg, sebelum jatuh sakit, ia mengaku sudah blusukan
di daerah Tangerang Selatan, mengambil hati untuk para saudara dan kerabatnya
terlebih dahulu yang kemudian ke dareah lain.
Istri Saya Wanita yang Multi Talenta
Hendy, bercerita ketika pertama kali bertemu istri
tercintanya. Waktu itu, ceritanya,
ketika dimana ada sebuah wadah orang-orang spiritual berkumpul, bermacam-macam
keilmuan dari seluruh Indonesia berkumpul di sanalah ia bertemu dengan seorang
wanita, Endang Tarot.
Saat itu, dalam pertemuan itu, ia merupakan asisten guru
marifat. Diakuinya, pada saat itu secara batin sudah “klik”. Namun, bukan pada
dasaran fisik, melainkan sudah pada hakekat, hingga akhirnya hingga menikahpun
mengaku masih mengkaji ilmu tersebut.
Walau sama-sama memiliki ilmu kebatinan, ternyata perkenalan
keduanya masih dalam tataran tukar pikiran. “Lalu ada kesamaan pandangan
bagaimana kita berhubungan dengan pencipta, dengan alam, sesama manusia. Dia
Memiliki kepekaan yg sangat tinggi, sensitif. Dia punya kelebihan, bisa nyetrum
ke orang ke masa lalunya, ke masa depannya, ini bukan sembarangan. Dia itu
sudah tidak perlu medium.” Ceritanya ketika ditemui di kediamannya, di Jakarta
Selatan.
Berdialog dengan
Bunga. 5 tahun diakuinya untuk saling mengenali. Selama 5 tahun itu, ia
memaparkan seorang Endang Tarot. Menurutnya, selain sebagai istri, Endang
merupakan wanita multi talenta, salah satu contohnya, Endang bisa merasakan
makanan sampai tahu bumbu-bumbu masakan yang dimakannya padahal waktu itu baru
mengenal makanan yang ia makan. Contoh lainnya adalah, Endang belum pernah
memasak rawon, namun bisa membuat rawon. Selain kepekaan yang dimiliki sang
istri, diakuinya Endang memiliki multi talenta lain seperti bernyanyi dan
melukis.
cerita unik lainnya, diakui bahwa istri tercitanya sempat
berdialog dengan bunga dan anehnya, bunga-bunga tersebut mengerti apa yang
dikatakan oleh ahli Tarot itu, Endang Widiastuti.
"Eh kamu tumbuhnya gantian ya, jadi tumbuhnya
gantian." Cerita Hendy tentang Endang tarot sewaktu berbicara dengan bunga
dihalaman rumahnya. “Kamu tumbuhnya satu-satu ya, eh benar esoknya
bunga-bunganya tumbuh satu-satu,” lanjut Sekjen Metafisika itu.
Foto-Foto Hendy Prasetya Sugiarto Saat Bersama B.J. Habibie dan Saat Menjadi Perwakilan Indonesia dalam The Ship for Southeast Asian Youth Programe (SSEAYP)
Ditulis oleh: Tim SerBu | Foto-Foto: Dok. Pribadi
■ Moderator : Sering Buka | Semua Bisa Menulis Apa Saja
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi seringbuka.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
seringbuka.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.