Hot News

Hendy Prasetya Sugiarto



Hendy Prasetya Sugiarto, Lahir di Surabaya, 22 April 1964. Ia semenjak Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas di Jakarta, tepatnya di SD Widuri, Jakarta Selatan, SMPN 12 Jakarta, SMA 70 Jakarta. Kemudian ia melajutkan Strata satu (S1) Teknik Industri. Setelahnya ia berhasil S2 beasiswa dari IPTN Bandung dengan kelas bisnis manajement atau program Master Bisnis of Administration (MBA) di Belanda. Sempat pula pada 1989 ia menjadi ketua delegasi Indonesia ke Asia dan Jepang dalam The Ship for Southeast Asian Youth Programe  (SSEAYP)

Sudah sejak bangku Sekolah, ia sudah mengenal sebuah bentuk organisasi terkecil seperti menjadi ketua kelas pada saat itu, yang akhirnya membawanya hingga saat ini dipanggil dengan sebutan “Pak Ketu”. Di SMP ia menjadi ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) hingga membawa sekolahnya juara umum ke III, selain di OSIS aktif di organisasi Palang Merah Remaja (PMR) dan Olahraga seperti beladiri dan sebagainya. Kemudian pada saat masuk SMA ia pun menjadi ketua kajian Ilmiah remaja, salah satunya kajian ilmiah di bidang mata pelajaran matematika. Begitupun ketika duduk di bangku perkuliahan ia menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa.

Abang-None Jakarta. kesibukannya di organisasi intra sekolah atau ekstra kulikuler, ia sempat mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Guruh Soekarno Putra, yaitu pagelaran gabungan tiga sekolah yang berbeda, yaitu SMA 6 Jakarta, SMA 9 Jakarta, dan SMA 11 Jakarta (yang keduanya sekarang menjadi SMA 70) di mana yang mengikuti pagelaran tersebut merupakan siswa yang dikenal suka berkelahi. Tak sedikit kegiatan positif seorang Hendy, waktu-waktu SMA dengan kesibukan belajar dan berorganisasi, diperkuliahan pun ia masih sempat menjadi seorang peragawan dan model yang akhirnya memanangi kontes abang-none Jakarta tahun 1986-1987. Berawal dari sana dunia model foto ditekuni oleh suami dari Endang Tarot ini.

Setelah menang kontes abang-none Jakarta, Ia langsung ditawari iklan rokok Bentoel. Iklan lainnya kemudian mengikuti seperti Garuda, Pakaian Chiki, Bank, Hotel, dan lain sebagainya. Diakui oleh Hendy, iklan yang dilarang orang tuanya hanya satu, yaitu iklan untuk celana dalam.

Iklan berhasil dengan baik, Seorang ahli metafisika ini kemudian merambah duania acting dalam sebuah film garapan Bobi Sandi. Ia bermain berasama Meriam Belina. Sayangnya hal itu tidak berlangsung lama karena mendapat larangan dari sang ibu. Pasalnya, pendidikan merupakan hal penting dan dikorbankan begitu saja karena film.

Kuliah dengan Biaya Sendiri. Sejak umur 6 tahun, Hendy Prasetya Sugiarto sudah ditinggal sang ayah. Selain seorang ibu yang hebat dengan segala kemampuannya mendisgn pakaian, membuat konveksi pakaian sang ibu berhasil menyekolahkan enam orang anaknya, Hendy mengaku pamannya ikut membantu biaya pendidikan ketika itu.

Dengan kemandiriannya yang tekun, Kepala Rumah tangga satu ini mencari beasiswa untuk dapat terus melanjutkan pendidikannya diperkuliahan yang akhirnya berhasil diterima di Industri Pesawat Terbang yang kala itu merupakan industri strategis Indonesia, yang akirnya pun membawanya ke Belanda.

Ketika menjadi perwakilan untuk melajutkan studi di Belanda, ia sempat bertemu dengan mantan Presiden RI, B.J. Habibie. Pasalnya Habibie saat itu memang mendampingi semua peserta perwakilan yang dikirim ke Belanda. "sekolahnya cepet ya? Waktu itu saya lebih cepet, lho." Ujarnya menirukan habibie. "Iyalah bapak lebih pinter." ceritanya bercanda kepada serbu ketika Lulus dari Belanda waktu itu

Setelah lulus dari belanda, ia mendapatkan ikatan dinas dengan industri pesawat terbang, saya ditempatkan di Australia yang kemudian akan ditempatkan di Amerika atau Eropa. Karena Indonesia membuka cabang di Alabama di Amerika, untuk N250 waktu itu. Atau di Eropa di Jerman. Pasalnya itulah tujuan ia dikirim ke Belanda.

1995-1996 ia pulang dari Australia. Tahun 1997-1998 Indonesia krisis ekonomi. Semua bantuan di stop, IMF tanda tangan waktu itu dengan 50 perjanjian termasuk perusahaan dimana Hendy bekerja, IPTN. Dana untuk IPTN saat itu di stop. Padahal waktu itu IPTN sedang mengembangkan pesawat yang akan dibeli oleh Australia. 18 pesawat untuk militer transport pada waktu itu. Nilainya 400 juta dolar. Bukan hanya itu CN235 Phoenix. Phoenix itu pilihannya Australia untuk nama pesawat yang dipilih ketika itu. Phoenix CN235-330 merupakan pesawat dengan mesin baru, standar NATO, bahkan yang lainnya termasuk N250 termasuk N2130 sekelas Boeing dan Airbus itu, distop itu semua. Cerita Hendy, N250 diluncurkan pada tahun 1995, itu design by Indonesia, production by Indonesia, Comersial by Indonesia, 100 persen Indonesia.

Tahun 2000 ia memutuskan untuk resign dari IPTN dimana pada waktu itu pula Habibie tak lagi memegang kendali di IPTN. Hendy kemudian masuk di dunia swasta, di keuangan, suplai pertamina, batu bara, perkapalan, dan lain sebagainya.

Berpolitik. Diakuinya, ia sama sekali tak tertarik dengan dunia poltik. Namun dengan dorongan, teman, sahabat membuatnya mencoba untuk menggeluti dunia hitam-putih ini. Tepatnya pada awal 2013, laki-laki yang diminta untuk gabung disebuah perusahaan pesawat terbang miliki Ilham Habibie ini masuk Partai Amanat Nasional (PAN).

Setelah resmi masuk partai berlogo matahari putih itu, di DPP PAN ia menempati posisi di badan perkaderan PAN. Diakuinya, Pada hakekatnya semua partai sama. Selain itu, factor yang membuatnya memilih PAN adalah seorang pemimpinnya, kemudian idiologi partai PAN. Dari pandangannya PAN merupakan partai nasionalis, “Tidak terlalu agamais walau di dalamnya ada yg sangat agamais. Non muslim juga masuk,” ujarnya.


Walau belum lama di PAN, ia kemudian diminta untuk menjadi calon legislatif dapil Banten. Sayangnya, karena sakit ia tak dapat melanjutkan program yang sudah dibuat jauh-jauh hari. Sejak menyanggupi untuk menjadi caleg, sebelum jatuh sakit, ia mengaku sudah blusukan di daerah Tangerang Selatan, mengambil hati untuk para saudara dan kerabatnya terlebih dahulu yang kemudian ke dareah lain.



Istri Saya Wanita yang Multi Talenta

Hendy, bercerita ketika pertama kali bertemu istri tercintanya.  Waktu itu, ceritanya, ketika dimana ada sebuah wadah orang-orang spiritual berkumpul, bermacam-macam keilmuan dari seluruh Indonesia berkumpul di sanalah ia bertemu dengan seorang wanita, Endang Tarot.

Saat itu, dalam pertemuan itu, ia merupakan asisten guru marifat. Diakuinya, pada saat itu secara batin sudah “klik”. Namun, bukan pada dasaran fisik, melainkan sudah pada hakekat, hingga akhirnya hingga menikahpun mengaku masih mengkaji ilmu tersebut.

Walau sama-sama memiliki ilmu kebatinan, ternyata perkenalan keduanya masih dalam tataran tukar pikiran. “Lalu ada kesamaan pandangan bagaimana kita berhubungan dengan pencipta, dengan alam, sesama manusia. Dia Memiliki kepekaan yg sangat tinggi, sensitif. Dia punya kelebihan, bisa nyetrum ke orang ke masa lalunya, ke masa depannya, ini bukan sembarangan. Dia itu sudah tidak perlu medium.” Ceritanya ketika ditemui di kediamannya, di Jakarta Selatan.

Berdialog dengan Bunga. 5 tahun diakuinya untuk saling mengenali. Selama 5 tahun itu, ia memaparkan seorang Endang Tarot. Menurutnya, selain sebagai istri, Endang merupakan wanita multi talenta, salah satu contohnya, Endang bisa merasakan makanan sampai tahu bumbu-bumbu masakan yang dimakannya padahal waktu itu baru mengenal makanan yang ia makan. Contoh lainnya adalah, Endang belum pernah memasak rawon, namun bisa membuat rawon. Selain kepekaan yang dimiliki sang istri, diakuinya Endang memiliki multi talenta lain seperti bernyanyi dan melukis.

cerita unik lainnya, diakui bahwa istri tercitanya sempat berdialog dengan bunga dan anehnya, bunga-bunga tersebut mengerti apa yang dikatakan oleh ahli Tarot itu, Endang Widiastuti.

"Eh kamu tumbuhnya gantian ya, jadi tumbuhnya gantian." Cerita Hendy tentang Endang tarot sewaktu berbicara dengan bunga dihalaman rumahnya. “Kamu tumbuhnya satu-satu ya, eh benar esoknya bunga-bunganya tumbuh satu-satu,” lanjut Sekjen Metafisika itu.




Foto-Foto Hendy Prasetya Sugiarto Saat Bersama B.J. Habibie dan Saat Menjadi Perwakilan Indonesia dalam The Ship for Southeast Asian Youth Programe  (SSEAYP)


1 2 3 4 5





Ditulis oleh: Tim SerBu | Foto-Foto: Dok. Pribadi

■ Moderator : Sering Buka | Semua Bisa Menulis Apa Saja

No comments:

Post a Comment

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi seringbuka.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.


seringbuka.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Sering Buka Designed by Templateism.com Copyright © 2016

Powered by Blogger.